NEET dakedo Hello Work ni Ittara Isekai ni Tsuretekareta Bahasa Indonesia Vol 1 Extra Chapter


Extra Chapter – Cerita Sati





Saat kecil aku masih normal. Mataku dapat melihat dengan normal dan aku tidak berbeda dengan anak-anak seusia-ku. Pada suatu musim, aku mulai sering terjatuh. Pandangan mataku dengan cepat mulai memburuk. Seorang priest-sama yang sedang mengembara melihat kondisiku, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Kebetulan, aku masih dapat melihat dengan jarak tertentu dan karena hidung dan telingaku sangat efektif, begitu aku masih bisa menjalani hidup. Aku akan menabrak dan menjatuhkan apapun juga sering tersandung. meskipun demikian, Aku masih bisa mengerjakan pekerjaan fisik. Tapi aku hanya diperbolehkan melakukan pekerjaan sederhana. Aku tidak berguna.

Suatu hari, aku dijual sebagai seorang budak. Tahun itu terjadi gagal panen. Mereka tidak punya ruang untuk menghidupi orang tidak berguna seperti-ku. Ayah dan ibu, kakak laki-laki dan perempuan senang telah dibayar dan menyingkirkan beban sepertiku. Adik kecilku yang sangat dekat dengankuenggan berpisah denganku. Ketika aku berpikir dia tidak akan kelaparan aku berterima kasih kepada uang hasil penjualanku, aku siap menahan penderitaan ini.

Setelah aku dijual, hidupku tidak terlalu buruk. Aku tidak lagi dipukuli dan saudara-saudariku tidak lagi membully diriku. Setiap pagi dan sore hari, walaupun itu tidak cukup, aku mendapat makanan dengan rutin dan juga mandi dengan teratur. Bagaimanapun, tidak ada orang yang mau membeliku. Bahkan disini aku masih tidak berguna. Disaat yang sama, ada onee-san yang datang kemari untuk mengajari-ku banyak hal. Hal itu seperti bagaimana aku bertindak saat sudah terjual dan cara untuk menyenangkan laki-laki. Aku diajari bagaimana cara membersihkan badan mereka ketika mandi bersama-sama. Dia memujiku. Meskipun begitu, aku tetap tidak laku. Tidak ada orang yang mau membeliku. Karena hargaku lebih murah dari beatsmen pada umumnya, ada banyak orang yang berminat padaku. Namun, ketika mereka diberitahu kalau pengelihatan-ku buruk, mereka tidak lagi berminat padaku.

Akhirnya hari itu datang. Aku hanya bisa melihatnya samar-samar, tapi menilai dari suaranya, dia nampak seperti seorang pemuda. Orang ini tidak mengatakan dia tidak menginginkan-ku setelah mendengar kalau pengelihatan-ku buruk. Mereka membicarakan tentang tambang lagi. Aku takut akan dikirim ke tambang. Sekarat di lubang yang gelap adalah sesuatu yang tidak ku inginkan. Rumah bordir juga tempat yang suram.
Aku dipanggil. Ini hal yang langka. Tetapi, aku tidak melakukan yang terbaik.


“Errr, saya akan melakukan yang terbaik, jadi kumohon, beli saya. Master.”


Aku ingin tahu apakah aku sudah mengatakan apa yang diajarkan onee-san padaku?


“Apa aku boleh menggunakan healing magic?”


Dia seorang healer! mungkin mataku bisa disembuhkan.


“Siapa namamu?”
“Nama saya Sati.”
“Kalau begitu Sati, karena aku akan menggunakan healing magic padamu, tetaplah diam, oke?”
“Baik.”



Jantungku berdetak kencang. Jika mataku sembuh. Apakah orang ini akan menjadi tuanrku?

--- Itu tidak bekerja. Aku terlalu berharap, mataku tidak bisa disembuhkan dan tidak ada orang yang mau membeliku. Aku akan dikirim ke tambang.

Tapi terjadi suatu keajaiban.



“Aku akan membelinya...”



Beli? Dia baru saja bilang membeliku? Benarkah? Aku tidak bisa percaya ini. Tapi kecuali aku, budak lainnya dibawa pergi meninggalkan ruangan ini. Hanya tersisa aku dan orang ini.



“Apa kamu baik-baik saja?”



Bersamaan dengan suara ini. Aku juga menerima healing magic. Aku yakin aku tidak akan dipukul oleh orang ini.



“Ya, mohon perlakukan saya dengan baik, Master. saya akan melakuan apapun, silahkan perintah saya.”
“Aku Yamano Masaru. Panggil saja aku Masaru.”
“Baik, Masaru-sama.”



Aku mendekatkan untuk melihat wajah Masaru-sama. Jadi ini tuanku... aku harus memastikan kalau dia tidak akan membenci-ku. Aku tidak boleh gagal. Atau, aku akan di kembalikan seperti yang dikatakan onee-san. Aku harus bekerja bersungguh-sungguh untuk melayani-nya.

Aku terjatuh. Meskipun aku berusaha agar tidak gagal, ini langsung terjadi. Masaru-sama mungkin akan membenciku.



“Aku selalu terjatuh. Aku baik-baik saja.”



Ini tidak sakit, aku tidak apa-apa. Meski begitu aku berakhir dengan jatuh lagi. Rasanya aku ingin menangis. Masaru-sama menggunakan healing magic padaku dan menggandeng tanganku. Dia sangat baik.



“Masaru-sama seorang healer?”
“Aku seorang wizard.”



Luar biasa. Tidak hanya menggunakan healing magic, tapi dia juga bisa menggunakan sihir lain. Dia membeli pakaian untukku. Lagi-lagi aku menabrak sesuatu di toko baju. Pasti, dia akan membenciku. Jika aku tidak bisa lebih baik, dia akan berakhir membenci-ku.



“Apa ada sesuatu yang bisa saya kerjakan? Saya akan melakukan apapun.”



Aku menerima kotak makan. Baunya sedap. Tapi apa yang sebaik-nya ku lakukan? Walaupun aku diberitahu untuk duduk di sini, itu akan aneh untuk budak makan bersama di meja yang sama bersama tuan-nya.



“Tak masalah. Makan saja di sini.”


Masaru-sama sangat baik. Kotak makan-nya sangat enak. Benar-benar lezat.

Ketiak aku mengambil remah-remah yang tersisa, aku diberi kotak makan lagi. Masaru-sama orang yang sangat baik. Kotak makan-nya sangat enak. Aku juga mendapat sate kelinci liar panggang. Ini lezat.



“Aku akan memberikan pengobatan pada matamu sekarang.”



Sebelum-nya itu gagal, tapi dia akan melakukan-nya lagi? Mungkin mataku bisa disembuhkan?



“Sekarang kau bisa membuka matamu.”



Aku membuka mataku. Tidak ada yang berubah...? Tiba-tiba pandangan-ku mulai menjadi jelas. Aku bisa melihat wajah Masaru-sama dengan jelas!



“Mata saya, mereka sembuh?”
“Itu benar, matamu telah sembuh.”



Ini, Ini sudah sembuh? Aku tidak akan dikirim ke tambang? Tetap tinggal disini? Di sisi Masaru-sama... Ketika aku mulai menangis, aku menerima sate lagi. Ini lezat.



“Apa yang ingin kau lakukan ketika matamu sudah sembuh?”



Jika mataku sembuh? Aku tidak pernah berpikir tentang itu. Tapi, Jika mataku sembuh aku ingin memasak. Aku mulai menagis lagi. Masaru-sama terlihat kesulitan. Aku minta maaf.



“Ganti pakaian mu terlebih dahulu. Lihat, bukankah kita membeli pakaian ketika pulang?”



Selama ini aku selalu memakai pakaian budakku. Dia mengalihkan pandangan matanya ketika dia melihatku telanjang. Bisakah badan kurus sepertiku menyenangkan seorang laki-laki? Sungguh onee-san pun mengatakan padaku kalau itu baik-baik saja.


“Itu salah untuk seorang gadis melepas pakaian-nya di depan orang lain.”



Tapi disini hanya ada Masaru-sama. Aku tidak dilihat orang lain selain Masaru-sama. Atau mungkin dia tidak suka melihatku telanjang?...



“Bagi orang dewasa, Mereka tidak akan melepas pakaian kecuali untuk pergi mandi atau di depan orang yang mereka sukai!”



Itu tidak apa-apa karena aku menyukai Masaru-sama. Meskipun begitu, aku dihentikan ketika aku akan melepas pakaian. Sepertinya, dia tidak ingin melihatku, iya kan?



“Hei, untuk sekarang waktunya memasak, iya kan?”



Itu benar! Kita akan memasak! Mari kita buat dia melihat tubuh telanjangku lain kali. Bagaimanapun itu tidak seperti dia tidak ingin melihatku telanjang. Aku mengambil air dan menyalakan api. Memdidihkan air dan menuangkan teh. Lalu membersihkan-nya. Aku tidak melakukan kesalahan, tidak sama sekali. Tidakkah ini sesuatu yang luar biasa? Terima kasih, Ini semua berkat Masaru-sama.



“Kemudian, Sati. Kita akan pergi belanja”
“Ya, Masaru-sama!”



Tiap dipanggil oleh suara Masaru-sama aku merasa gembira. Apakah ini yang disebut kebahagiaan? Aku tidak yakin. Namun aku yakin, mulai sekara semua-nya akan berjalan dengan baik. Aku punya firasat seperti itu.




Diberdayakan oleh Blogger.