NEET dakedo Hello Work ni Ittara Isekai ni Tsuretekareta Bahasa Indonesia Vol 2 Chapter 1


Chapter 1 – Sati Menjadi Petualang Magang

Volume 2


“Aku akan pergi berbelanja. Ikutlah denganku.”


Mengajak Sati bersamaku, aku pergi meninggalkan rumah. Aku pikir dia akan baik-baik saja sejak matanya sembuh, bapi bukan karena itu.dia tidak pernah terjatuh lagi, tapi matanya melihat-lihat dengan resah dan sedang berjalan terhuyung-huyung kesana-kemari. Dia terlihat goyah. Sejak itu aku tidak dapat membantu dan menggandeng tangan-nya lagi.

Apakah budak adalah orang yang sulit diurus?

“Apakah menyenangkan?”

“Ya, ini sangat menyenangkan. Juga, aku merasakan persaan aneh. Bau dan suara-nya tetap sama, tapi aku merasa berada di tempat yang berbeda.”

Kita tiba di daerah pertokoan. Pertama kita perlu mendapatkan sebuah keranjang belanja untuk Sati. Barangkali mereka punya satu di toko biasa.

Toko yang menjual keranjang dengan mudah ditemukan. Selagi kita ada di sini, kita juga membeli ember, panci, dan botol air. Sebuah keranjang untuk belanja dan ember untuk di dapur. Benar, kita juga butuh satu lagi untuk mandi. Satu botol air untuk keperluan umum dan satu lagi untuk air minum, juga aku perlu membeli beberapa panci dan wajan. Ah, di sini juga ada sabun. Di sini ada berbagai macam barang. Menurut tulisan di toko, ada dua tipe sabun, satu untuk penggunaan umum dan satu lagi untuk mandi, jadi aku mengambil kedua-duanya.

Sendok besar dan sumpit panjang? Ini mungkin gilingan adonan. Sebuah tatakan dan spons seperti terbuat dari siapa yang tau? Sebuah penahan teko. Ada juga peralatan makan dan minum. Ada yang terbuat dari porselin, besi, ada juga yang dari kayu. Sendok, garpu, pisau, dan Cangkir. Ada juga sapu dan sikat. Aku mengambil semua yang aku lihat dan menyerahkan kepada Sati dan memintanya untuk diberikan kepada pemilik toko.

Aku meminta pemilik toko untuk membungkus tumpukan barang-barang besar, kemudian aku berjalan mengelilingi toko untuk memastikan aku tidak melupakan apapun. Sepertinya kita mendapatkan sebagian besar dari apa yang kita butuhkan. Aku tidak bisa meremehkan dunia lain. Aku pikir bakal lebih merepotkan, tapi kecuali hal-hal kecil. Aku tidak merasakan ada hal yang berbeda. Sepertinya, ada banyak hal-hal yang digantikan dengan sihir.

Aku bayar, kemudian aku suruh Sati membawa keranjang belanja, tapi sisanya aku masukan ke dalam Item Box tanpa pikir panjang.

Hmm, apa yang masih kurang adalah pisau dapur dan handuk, mungkin juga kain lap. Aku juga harus membeli kayu bakar.

Ada juga cangkul di toko tempat aku menemukan pisau dapur, maka kubeli satu untuk kebun sayur. Di mana mereka menjual benih? aku ingin tahu. Aku pikir, Aku tidak melihat bunga apapun dan disana juga tidak ada penjual tanaman. Mungkin ada suatu Asosiasi Agrikultur di suatu tempat?
[TL None: Agrikultur langsung baca di sini http://tipspetani.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-luas-dari-agrikultur.html panjang coi penjelasan-nya]

Aku membeli kayu bakar. Ada juga batang kayu yang sangat besar dan tidak dibelah, aku juga beli beberapa. Aku pergi kembali ke toko sebelum-nya dan membeli sebuah kapak. Aku ingin sedikit mencoba memotong kayu.

Ketika aku bertanya kepada Sati apa ada yang ia inginkan, dia menggelengkan kepala-nya. Baiklah, dia belum mulai mengerjakan pekerjaan rumah, jadi tidak heran kalau dia tidak tau. Setelah ini mari kita membeli beberapa bahan makanan.

Sisa daging kelinci liar yang kupunya masih banyak, jadi aku membeli sayuran. Ada banyak sayuran dan itu mirip seperti yang biasa kulihat di Jepang. Ada juga tepung terigu, roti dan pasta. Minyak..... ini adalah lemak babi, mungkin. Minyak ternyata mahal, huh. Mungkin inilah kenapa mereka tidak menggoreng bahan dengan banyak minyak. Tapi aku ingin makan makanan goreng jadi aku membeli banyak. Bumbu rempah-rempah, cuka dan gula. Gula juga mahal, tapi aku masih membeli sebanyak 1 kg.

Sayang sekali tidak ada miso, kecap, dan beras.

Ada kacang, mungkin aku bisa membuat sesuatu seperti natto?

Telur juga mahal. Dari yang kecil sampai yang besar seperti telur burung unta, ada banyak jenis, jadi aku membeli berbagai jenis telur. Aku pikir aku juga akan membeli beberapa alkohol. bagaimanapun kita akan minum semua itu setelah kita mengalahkan naga. Aku menyuruh Sati membawa semua yang bisa ia bawa dan sisanya aku masukan ke dalam Item Box.

Aku sebenarnya bisa memasukan semuanya ke dalam Item Box, tapi keranjang belanja yang kosong akan terasa sepi, jadi aku menyuruh-nya membawa sebagian. Seperti yang diharapkan, dia tidak lagi memandang sekitar dengan gelisah saat kita berbelanja, sebagai gantinya, dia dia terlihat sedang bersungguh-sungguh membawa barang-nya sambil mengikuti-ku.

Di toko es, mereka juga menjual kulkas. Itu adalah model yang sederhana dimana kamu meletakkan es di atas kulkas. Jika kamu meletakan es yang berukuran besar, kelihatan-nya itu cukup untuk 3 atau 4 hari. Aku beli satu dan membeli beberapa es. Aku mungkin dapan menyimpan daging dan hal-hal lain-nya mulai sekarang.
[TL Note: anjir, di isekai ada kulkas ternyata.]

“Kamu pasti lelah, perlu kubawakan keranjang-nya?”

Aku akan meletakkan-nya di dalam Item Box.

‘Aku baik-baik saja’, kata Sati sambil menggelengkan kepalanya. Bagaimanapun, keranjang itu terlihat berat. Mari kita istirahat di sini. Di dekat sini ada The Dragon’s Pavillon.

Restoran-nya sungguh ramai sejak waktu istirahat makan siang. Aku memesan jus buah untuk dua orang dari pegawai yang ku kenal. Dengan segera, pemilik restoran membawakan jus pesanan-ku.

“Bagaimana rumah barunya, Masaru-chan?”

“Yah, itu tidak buruk.”

Aku menjawab dengan separuh hati. Aku baru pindah kemarin jadi aku tak tau apa yang harus kukatakan.

“Lalu, siapa gadis ini?”

Aku kira inilah alasan pemilik restoran mengantar sendiri pesananku, meski restoran ini sangat sibuk.

“Yah, aku pikir aku akan membut-nya mengerjakan pekerjaan rumah dan sejenis-nya.”

“Oh, seorang budak. Kau membeli satu? Dia sangat imut, ya kan?”, dia menyeringai lebar.

Pemilik restoran kembali bekerja sambil berkata ‘Kau mengasuh-nya’. Ini sedikit memalukan. Bagaimanapun dia sama sekali tidak mengkritikku, mungkin membeli seorang budak adalah hal yang aneh. Mungkin itulah mengapa dia banyak menyeringai. Walaupun, ini akan menjadi masalah jika orang-orang bisa mengatakan dia seorang budak hanya dengan melihat tanda di lengan-nya? Kupikir aku akan menyuruh Sati memakai baju lengan panjang.

Saat aku menengok ke arah Sati, aku melihat dia sedang melihat ke arah sini tanpa meminum jusnya. Aku kira dia sedang menunggu.

“Mn. Minum saja”

Ketika aku berkata seperti itu dia mulai meneguk jusnya. Aku juga meminum-nya. Mungkin buah ini seperti buah persik atau mungkin mangga. Ada banyak daging buah di dalam-nya dan ini juga ditambahkan es, Ini terasa manis, dingin dan benar-benar lezat. Berkata ‘ini lezat’, Sati juga sedang minum dan menikmati rasanya.

“Aku sebelum-nya tinggal di sini. Lantai dua adalah penginapan. Makanan di sini sangat enak, kau tau. Lain kali mari kita ke sini lagi untuk makan.”

“Baik”

Sepertinya Sati telah menghabiskan semua-nya. Dia terlihat sedang memutar-mutar es di mulut-nya.

“Apa kau menyukai jus? Mau menghabiskan punyaku?”

Mengatakan itu aku memberikan jus yang masih tersisa setengah kepada Sati, dengan melakukan itu dia memancarkan senyum lebar di wajah-nya ketika dia menerima-nya. Mn, aku harus membuat-nya makan dengan baik dan tumbuh sehat.

Kami kembali ke rumah, kemudian meletakkan barang-barang ke tempat-nya dengan dibantu Sati. Aku telah memasikan air yang dibuat dari sihir ke dalam botol air. Akan sangat menyusahkan jika pergi bolak-balik dari rumah ke toko. Setelah kita meletakkan kulkas dan semua barang yang kami beli ke tempatnya, aku memberi tahu Sati.

“Mulai sekarang dan seterus-nya Sati yang akan mengurus rumah ini. Kupercayakan kepadamu.”

“Baik. Serahkan saja kepadaku! Aku akan melakukan yang terbaik!”

Aku benar-benar gelisah tentang ini, tapi setidaknya dia terlihat termotivasi, yah, itu mungkin akan bagus. Benar-benar bagus, benarkan?

Ini belum sore, masih terlalu dini untuk menyiapkan makan malam, jadi tidak ada yang kami lakukan. Aku juga tidak ingin melakukan apapun, di Jepang aku akan menyalakan Komputer jika nganggur seperti ini. Aku merindukan internet.

Sepertinya Sati sedang memastikan sesuatu yang kami beli satu-per satu dengan ekspresi serius. Ah, dia mengambil pisau dapur. Dia melakukan-nya dengan sangat hati-hati, tapi dia menyentuh bagian pisau itu dengan jarinya. Aku panik. Aku ingin menghentikan-nya, tapi aku masih kuat menahan diri. Dengan menggunakan pisau dapur, berarti dia akan melukai dirinya dari waktu kewaktu. Tapi itu masih bisa disembuhkan menggunakan heal.

Sepertinya percobaan pisau dapur berakhir dengan selamat. Dia menuju bararang selanjutnya.

Aku pikir aku akan keluar kota untuk mencoba mantera api.

Meskipun aku berhasil belajar Fire Magic Level 4, aku bahkan tidak menggunakannya lagi setelah waktu itu berakhir gagal. Aku harus berhasil mempraktikkannya.

"Sati. Aku akan pergi ke luar kota untuk menguji beberapa mantra, Apa kamu mau ikut atau tetap di rumah? "

"Saya ikut."

"Mungkin sedikit berbahaya?"

Meski, mungkin hanya kelinci liar yang keluar tepat di luar kota.

"Tidak apa-apa. Saya akan ikut."

Aku khawatir meninggalkan-nya sendirian di rumah, jadi kupikir mungkin tidak apa-apa saat aku mulai bersiap.

Aku memakai armorku dan meletakkan pedangku di punggungku. Aku juga ingin Sati mengganti pakaian-nya. Kupikir rok itu tidak cocok untuk pertarungan, jadi lengan panjang dan celana panjang lebih cocok. Aku sebaiknya menyuruh-nya untuk ganti pakaian di ruangan yang berbeda!

Kami ditahan di pintu gerbang. Aku ingin membawa Sati ke luar, tapi dia sama sekali tidak memiliki dokumen identitas.

"Ooh, bukankah itu Dragon Slayer. Apakah Kau hari ini akan berburu kelinci liar lagi? "

Ini adalah promosi dari Wild Rabbit ke Dragon Slayer. Untung aku dipromosikan, tapi ini masih memalukan. Tidak bisakah kau memanggilku dengan naamaku saja....

"Tidak, aku hanya membantu sedikit, apa itu Dragon Slayer. Juga, hari ini aku hanya berpikir kalau hari ini aku akan berlatih sihir di luar kota. Dia adalah anggota party berbakat dan seorang petualang magang. "

Aku tidak bisa mengatakan kalau dia adalah budak yang kubeli dengan niat tidak senonoh, jadi saat itu aku meninggalkan-nya. Dia sendiri terlihat sangat senang dengan sebutan 'petualang'. Itu pasti ada dalam daftar hal yang ingin dia lakukan.

"Beastkin, ya. Dia akan menjadi orang yang hebat setelah dia dewasa. "

Jadi, terungkap sudah kalau dia tidak memiliki dokumen identitas. Tidak masalah saat pergi keluar, tapi akan dikenakan biaya saat kami kembali. Jadi untuk saat ini, kami mulai menuju ke Guild Adventurer's.

Ketika aku memberi tahu orang tua di meja resepsionis bahwa saya aku ingin mendaftarkan Sati ke dalam guild, kami dibawa ke tempat kepala wakil guild dan Tilika-chan, seperti saat terakhir kali.

"Ooh, bukankah itu Masaru! Apa yang kamu butuhkan hari ini? Apa? Kau ingin mendaftarkan-nya ke guild? Hohoo, seorang budak. Kau baru saja mendapatkan hadiahmu kemarin, bukankah ini cepat sekali! "

'Gahahahaha', dia tertawa sambil menepuk pundakku dengan kekuatan yang cukup besar. Selalu bereaksi ini. Pemeriksaan selesai dalam waktu singkat. Pertanyaannya sepert biasa dan apa yang ingin dia lakukan.

"Saya ingin menjadi petualang! Dan jugamemasak, ada banyak hal yang ingin saya lakukan. Dan, dan, aku ingin lebih melayani Masaru-sama dan memenuhi keinginan-nya! "

"Wahahahaha. Masaru, kamu dicintai ya! Kau harus menjaganya! "

Setelah itu ada penjelasan tentang guild, lalu mendapat kartu setelah membayar 100 emas. Aku bertanya apakah itu tidak aneh bagi seorang anak kecil untuk menjadi petualang, tapi mereka juga bilang tidak aneh bagi anak-anak sekitar 10 tahun untuk menjadi petualang. Hadiah seorang budak semuanya diterima oleh tuan mereka. Di kartu tertulis bahwa dia adalah seorang budak dan namaku sebagai pemilik-nya. Rangking-nya tentu saja, F. Ngomong-ngomong, rangking-ku masih E. Sepertinya rangking-nya tidak akan naik hanya karena membantu menaklukan naga. Terakhir, dia bersumpah untuk Tilika-chan.

"Dengan ini, saya juga seorang petualang, kan?", Katanya saat melihat Kartu Guild menjuntai dari lehernya dengan tali.

"Betul. Tapi hanya setelah kamu berlatih dan menjadi lebih kuat. Jadi, untuk sekararang kamu adalah seorang petualang magang. "

"Ya, saya akan melakukan yang terbaik!"

Karena sekarang dia menjadi petualang, jadi aku memutuskan untuk memberinya satu set peralatan. Aku meminta petugas toko di toko biasanya untuk menemukan sesuatu yang sesuai. Armor kulit dan perisai kecil, pedang pendek dan sepatu kulit, peralatan yang sama seperti yang kumiliki dulu. Ya, ini imut, ini imut. Kami membuat lubang di bagian bawah untuk ekornya dan lubang di helm kulit untuk telinganya dilakukan dengan hati-hati, dan sekarang telinganya bermunculan dan berkedut. Dia sama sekali tidak terlihat seperti petualang petarung, tapi dia terlihat bagus memakai itu. Petugas toko melihat Sati sambil tersenyum saat dia sedang bermain-main sambil mengenakan peralatan.

"Terima kasih banyak, Masaru-sama. Saya akan berjuang dengan hidup saya! "

Hanya dengan sikap yang berlebihan, tidak masalah jika kau melakukannya dengan sikap yang berlebihan ....

Apa yang ku pikirkan, aku tidak bisa mengatakannya di depan Sati yang bersemangat.

Sekali lagi di pintu gerbang.

"Oh, kau membeli peralatan untuk ojou-chan. kau sudah menjadi petualang yang hebat. "

Penjaga gerbang mengatakan ini sambil dia melihat Kartu Guild Sati. Ah, bukankah di kartu itu ditulis kalau dia seorang budak? Sambil menatapku, dia berkata,

"Seperti yang diduga, seseorang seperti Dragon Slayer cukup berpenghasilan. Mungkin aku juga harus menjadi petualang. "

"Lupaka, lupakan saja. Sebagai petualang, tidak peduli berapa banyak nyawa yang kau miliki, itu tidak akan cukup. "

"Kurasa itu ada benarnya juga."

Seperti yang ku pikirkan, inilah pendapat umum. Sebelum mereka menuangkan air yang lebih dingin kepada ku, aku membawa Sati dan keluar dari gerbang.

Setelah kita keluar dari pintu gerbang, kita meninggalkan jalan utama dan pergi sampai kita tidak bisa melihat tembok kota lagi. Seharusnya baik-baik saja di sekitar sini.

Pertama, aku mencoba [Fire Storm]. Mulai merapalnya. Seharusnya hanya memakan waktu sedikit lebih lama karena ‘High-Speed Chanting’, tapi ini masih panjang. Sepertinya tidak bisa digunakan dalam situasi pertempuran langsung.

Akhirnya aku menyelesaikan rapalan itu dan melepasnya.

Ayoo..! Dengan suara itu, sejumlah pilar api muncul dan mulai mengamuk melintasi dataran yang tertutup rumput.

Aku terbata-bata karena pilar api yang muncul dan kekuatan yang tak terduga. Saat api padam, kawasan berukuran sekitar 25m di dataran tinggi yang ditutupi rumput menjadi ladang yang terbakar. Syukurlah, sepertinya api tidak menyebar ke sekitarnya. Ini terlalu berlebihan, Jika aku menembak ini di hutan, maka akan menjadi kebakaran hutan.

"Menakjubkan! Itu luar biasa, Masaru-sama! "

Sati dengan polos menjadi senang. aku rasa begitu. Aku juga pikir itu mengagumkan. Di mana mantra ini akan digunakan? aku bertanya-tanya. Jika ini digunakan pada sekelompok orc, semuanya akan berubah menjadi abu.

Setelah saya mengumpulkan konsentrasi ku, kali ini aku memulai rapalan untuk [Large Explosion]. Yang ini juga butuh waktu lama. Aku selesai merapal dan melepasnya. Aku coba membidik sejauh mungkin saat menembaknya.

Bam! Dengan suara seperti itu, gelombang kejut, juga pasir dan batu-batu kecil yang terlempar oleh ledakan tersebut, mulai terbang kemari.

Ketika aku cemas menatap Sati, dia mengusap matanya. Telinganya diratakan dan ekornya berdiri tegak. Suara itu juga sangat nyaring.

"Sati, apa kau baik-baik saja?"

"Ya, hanya ada pasir di mataku."

Ketika kami pergi untuk melihat efek ledakan, ada lubang menganga yang bisa dengan mudah dimasuki oleh Sati. Saat kita mengintip ke dalam lubang, Sati dengan senang hati mengatakan 'menakjubkan, menakjubkan'. Seperti yang diharapkan, daya ledak ini berlebihan. Aku tidak bisa benar-benar memikirkan cara menggunakan-nya selain saat bertarung dengan naga. Jika ini adalah kekuatan dari Level 4, aku bertanya-tanya bagaimana menakjubkannya level 5. Jika aku memikirkan kemudahan penggunaan, maka itu tidak cukup hanya menaikkan levelnya.
[TL Note: Tapi bagi Megumin dari isekai sebelah, ledakanmu seperti coro :v]


Selanjutnya, Aku mengambil busur. Ada batu besar  yang bisa kugunakan sebagai target. Aku meletakan anak panah dan mengambil sikap. Aku meletakkan mana di anak panah lalu memanggil Fire Magic.

Panas-.

Panah yang kutembak sambil panik, dengan cepat meluncur ke arah yang berbeda dari tempat batu itu berada dan jatuh ke tanah.

Aku membakar jari-jariku. Busurnya juga sedikit terbakar. Bagian kayu dari anak panah itu terbakar dan pecah.

Seharusnya sudah menjadi ‘Fire Arrow’. Aku seharusnya bisa membuatnya jika anak panah terbuat dari logam dan aku menguatkan busur sehingga tidak bisa terbakar, tapi jariku akan tetap terbakar. Jika aku memakai sarung tangan, akan menjadi lebih sulit untuk menangani haluan-nya dan hal itu juga akan mengganggu rapalan. Nn, mantra ini adalah sebuah kegagalan.

Aku memiliki satu hal lagi yang ingin ku coba. Aku mencoba menyimpan batu besar yang ku gunakan sebagai target. Ini tidak akan masuk. Aku harus mengangkatnya dari tanah sekali.

Aku menggunakan Levitation pada bebatuan besar.

Karena begitu besar itu hampir tidak naik. Ketika aku menuangkan mana lebih banyak lagi, akhirnya ia terangkat dari tanah dengan suara gemuruh. Sekarang di masukkan ke Item Box.

Aku berpikir ketika melawan naga dan kita terkena Semburannya, tidak akan baik untuk mengambil beruang atau troll dari Item Box dan menggunakannya sebagai perisai?

Aku mengambilnya dari Item Box. Ku simpan lalu ku keluarkan dari Item Box sekali lagi, lalu menyimpannya lagi.

Sati sepertinya dia tidak mengerti apa yang sedang kulakukan. Dia sedang menonton dengan ekspresi kosong.

Aku buka menu, lalu pilih item dari daftar item, lalu ku keluarkan. Ini memakan sedikit waktu. Sepertinya tidak mungkin melakukannya dalam keadaan darurat. Dengan ini aku mungkin tidak bisa istirahat untuk bernafas. Namun, ini terlihat berguna sebagai perisai. Jika aku menempatkan ini di jalan proyektil musuh, kemungkinan besar bisa memblokirnya dengan baik. Anggap saja itu Big Boulder Guard.

Selanjutnya, aku naik ke ketinggian sekitar 5m dengan Levitation. aku memilih batu besar dari menu dan mengeluarkannya. Batu besar itu terjatuh karena gravitasi.

Dosun.

Bagaimana jika ada musuh di sana? Bukankah ini teknik yang menakjubkan yang mematahkan kenyataan kalau Kalian tidak dapat menggunakan mantra lain saat melayang? Selanjutnya, ini hanya satu, tapi bagaimana kalau aku mengeluarkan 99 batu besar? Mm. Mungkin akan ku beri nama Meteor (Physical).

'Aku berhasil mendapatkan teknik yang menakjubkan!', Saat kami kembali ke kota dengan perasaan bahagia dengan hal ini, aku dimarahi oleh penjaga gerbang.

"Suara ledakan-nya sampai ke sini. Lakukan di tempat yang jauh. "

Aku minta maaf.

"Kalau begitu, sebaiknya kita mulai menyiapkan makan malam? Bisakah Kau merebus air? "

"Iya!"

Sati dengan antusias memulai persiapannya, tapi seperti yang kuduga, dia nampak lelah. Matanya disembuhkan hari ini dan aku juga membawanya ke tempat itu.

Setelah meletakkan air di atas api, kita mulai menyiapkan bahan-bahannya. Setelah aku menunjukkan sedikit cara menggunakan pisau dapur, aku membiarkan Sati menggunakannya. Sayuran dan daging kelinci liar itu hanya perlu dipotong dadu. Pengelupasan terlalu sulit untuk saat ini. Karena tidak ada pengupas juga.



Sati memotong mereka dengan tangan yang tidak pasti.

Kami memasukkan bahan-bahan ke dalam panci, lalu kita menumisnya dengan garam. Kami menambahkan sedikit demi sedikit garam sambil kami memeriksa rasanya secara terus menerus. Setelah ini, hanya perlu didihkan dan selesai. Sedangkan untuk hal lainnya, kami menggoreng daging kelinci liar di dalam wajan. Kami membuat salad dengan memotong sayuran, lalu kami mengeluarkan roti.

Roti, salad, sup, dan steak kelinci liar. Sederhana, tapi ini penyelesaian menu makan malam yang tepat. Meskipun aku benar-benar ingin beberapa saus atau mayones untuk salad .... Mari bereksperimen dengan menciptakan mayones di lain waktu.


Sati tiba-tiba mahir memasak. Dia segera menghafal semua yang ku katakan, mungkin dia pintar. Pada tingkat ini, aku bisa membiarkan-nya memasak sendiri dalam waktu singkat.

"Kau sudah melakukannya dengan baik. Kamu luar biasa Sati. "

"Y-, ya!"

Aku menepuk kepalanya dan memuji dia.

"Saya sudah membuat ini, kan ......?"

Dengan makanan yang sudah siap di depannya, Sati dipenuhi emosi.

"Nn, nn. Lalu ayo makan. Sebelum kamu makan, gerakkan tangan mu seperti ini. Benar. Lalu katakan 'itadakimasu'. "

"Itadakimasu!"

Setelah kami selesai makan, Sati benar-benar mencapai keadaan yang sangat mengantuk. Karena dia bilang akan melakukannya, aku biarkan dia membersihkan peralatan makan malam, tapi dia terlihat sangat sempoyongan. Aku juga ingin mandi hari ini, tapi ini sudah cukup untuk hari ini. Saat sampai di rumah aku juga sudah menggunakan Cleanup.

Aku membawa Sati ke kamar di lantai dua, tempat tiba-tiba aku sadar. Hanya ada satu futon. Aku membuat Sati melepas sepatu botnya, lalu aku menyelipkannya saat dia tertidur. Tempat tidur cukup besar. Haruskah aku tidur di sampingnya? Setelah ku renungkan sebentar aku mengeluarkan kantung tidurku dan tidur di lantai.

Sebelum tidur aku mengkonfirmasi bahwa ‘Cooking lv.1’ telah ditambahkan Untukku. Aku bertanya-tanya kapan Sati akan mendapatkan keterampilan memasaknya.

Melihat status Sati, Agility and Skillfulness-nya naik. Mungkin itu efek dari matanya yang disembuhkan? Sulit membayangkan-nya tiba-tiba naik, jadi mungkin mereka kembali ke nilai aslinya? Juga, Loyalty, yang saat pertama kali ku lihat adalah 50, naik menjadi 85. Bukankah itu terlalu banyak kenaikan dalam satu hari.....?




Sati - Ras: Beastkin - Pekerjaan: Budak


Level 3
HP 18/18
MP 5/5

Strength 12
Stamina 6
Agility 11
Skillfulness 7
Magic Power 3
Loyalty 85
Skill poin 10P

Skill
Eyesight Degradation
Hearing Detection Lv3
Smell Detection Lv2
Sturdy
Hawk Eyes


Equipment

Simple clothes




--End--


Diberdayakan oleh Blogger.