NEET dakedo Hello Work ni Ittara Isekai ni Tsuretekareta Bahasa Indonesia Vol 1 Chapter 23

Mulai dari chapter ini akan saya terjemahkan sendiri, jadi mungkin  ada perbedaan gaya bahasa.


Chapter 23 - Tidak memakai celana dalam.



Begitu kita meninggalkan ‘Broughal Company’, Sati jatuh tepat di wajahnya.

"A-apakah kau baik-baik saja?"
"Saya selalu saja terjatuh. Saya baik-baik saja."

Karena dia terus-menerus terjatuh, apakah dia punya Skill ‘Sturdy’? Setelah berjalan sedikit dia jatuh lagi.
Setelah menggunakan [Heal], tidak ada yang bisa membantu-nya, kuraih tangannya dan menariknya ke arahku. Sejak kapan terakhir kali aku berpegangan tangan dengan cewek? Aku sedikit senang dan malu.

"Apakah Masaru-sama healer?"
"Betul. Aku bisa menggunakan sihir penyembuhan, tapi aku juga bisa menggunakan sihir lain. Aku seorang wizard. "
"Hebat. Bahkan beastmen tidak bisa menggunakan sihir. "

Dengan stat Magic Power 3 itu mustahil.

Dalam perjalanan ke rumah, kami mampir ke toko pakaian bekas. Aku pergi membeli pakaian yang cocok untuk Sati. Dia menabrak rak dan hampir terjatuh, jadi aku membuat-nya berdiri di dekat pintu masuk. Pakaian dalam juga? Baru melihat sekilas, tapi sepertinya dia tidak mengenakan celana dalam. Aku memanggil seorang penjual wanita dan dengan malu-malu mencoba bertanya.

"Permisi ... aku butuh beberapa pakaian dalam untuk gadis itu."

Aku mengatakan-nya sambil menunjuk Sati di pintu masuk dan dia segera membawa pesananku. Itu adalah celana labu? Aku menerima sekitar 5 pasang, aku membayar celana itu bersama dengan pakaiannya. 
[TL Note: Jika Kalian tidak tahu seperti apa celana dalam labu itu: http://i.imgur.com/Z18exhP.jpg ]

Aku memimpin Sati untuk masuk rumah.

"Inilah rumahku. Mulai sekarang ini juga rumahmu. "
"Iya."

Aku suruh Sati duduk di kursi. Sekarang, aku harus memeriksa Menu. Sepertinya aku bisa mengelola-nya. Dan tampaknya Daftar Keterampilan itu sama. Tidak bisakah Sati melihatnya? Aku mencoba membuka dan menutup Menu, tapi tidak ada reaksi darinya. Aku harus meninjau Daftar Keterampilan ...

"Permisi."
"Ya?"
"Apakah ada pekerjaan untukku? Aku akan melakukan apa saja. "
"Untuk saat ini, tidak ada. Tetap duduk disana Ah, aku mulai sedikit lapar. "

Aku mengeluarkan 2 kotak makan siang dari Item dan memberi-nya satu.

"Oke, ini dia. Kau bisa memakan-nya. "
"Terima kasih."

Sambil melihat Daftar Keterampilan aku memakan makan siangku dan melihat Sati tidak bergerak. Dia sedang memegang kotak makan siang dan membiarkan-nya seperti apa adanya.

"Ada apa? Apakah kamu tidak lapar? "
"Tidak, karena saya seorang budak, tak terpikirkan untuk makan bersama dengan Masaru-sama. Namun Anda memerintahkanku untuk duduk di sini, aku sedang memikirkan apa yang harus kulakukan. "
"Tidak apa-apa. Makan saja di sini. Di rumah ini, ini satu-satunya ruang makan. Kita akan makan bersama-sama. Tidak, bukan begitu. Tidak apa-apa makan kapan pun dan dimanapun kamu mau. Bahkan di depanku atau saat aku tidak ada. Namun jika aku mengambil makanan untuk kita berdua, kita akan memakan-nya bersama. Di meja yang sama. Jadi ayo, makanlah. "
"Baik. Aku mengerti. "

Sati mulai memakan makan siangnya. Sangat lezat. Sambil mengatakan itu dia dengan rakus memakan makan siangnya.

"Saat berada di pedagang budak kau tidak banyak makan?"
"Tidak. Dua kali makan saja, satu pagi dan satu di malam hari. Makanan-nya roti dan sup tanpa isian. ”
"Itu buruk!"
"Tidak, ketika aku di sana aku tidak banyak bergerak di ruangan itu, jadi itu sudah cukup. Ketika aku berada di desa itu lebih buruk. "

Apa yang bisa lebih buruk dari dua kali sehari hanya roti dan sup tanpa isian? Mungkinkah dia telah mengunyah akar pohon? Sati sudah selesai makan kotak makan siangnya. Remah-remah kecil makanan yang tersisa di kotak makan siang, dia memetik-nya dengan sendok dan ingin memakan-nya juga. Aku mengambil kotak makan siang lagi dan memberikan kepadanya.

"Tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa, makanlah. Jika tidak cukup maka aku akan memberimu lebih banyak. "

Sementara aku melihat Sati mulai dengan kotak makan siangnya yang kedua, aku meninjau Menu. Seperti yang diharapkan dari seorang budak, kesetiaan mereka bisa berjalan dengan baik. Untuk mulai dengan hal seperti sistem ini, bahkan jika aku bertanya kepada Itoshin pasti dia tidak akan menjawabnya. Untuk memastikan, sepertinya aku harus membeli budak lain, tapi pertama-tama aku harus melakukan sesuatu tentang mata Sati.

[Eyesight Degradation]
Efek Negatif untuk Agility dan Skill
[Sturdy]
Mengurangi efek kerusakan yang diterima oleh tubuh. HP Recovery Up.

Karena efek negatif Eyesight Degradation, nilai Agility and Skill-nya sangat mengerikan. Aku bertanya-tanya apakah dia tidak bisa menggunakan Magic Eye? Clairvoyance, untuk melihat masa depan? Tidak, bukan begitu. Agility UP dan Skill UP apakah mereka juga menjadi tidak berarti? Mind’s eye.

[Mind’s Eye]
Dengan penglihatan dari pikiran yang dapat melihat semua serangan musuh. Evasion Large Increase.

Sedikit berbeda dari yang kuduga? Night Vision. Hawk Eyes.

[Hawk Eyes]
Efek Positif untuk Penglihatan.

Ini dia! Inilah yang kucari. Dan biaya-nya 5 poin, ayo kita coba ambil.

Sepertinya dia menghabiskan kotak makan siang kedua-nya. Karena nampak-nya masih belum cukup, aku beri dia dua tusuk daging kelinci panggang. Dia banyak makan. Tidak-kah dia akan sakit perut?

"Apakah kamu sudah kenyang?"
"Iya. Tapi aku masih bisa makan lagi. "

Dengan semua itu, dia tidak sepenuh-nya kenyang? Bahkan jika kau mengatakan ukuran kotak makan siang yang kuberikan terlalu kecil, dia sudah makan sebanyak petualang rata-rata. Pada tingkat ini dia akan meningkatkan koefisien Engel. Aku harus memasak untuk diri kita sendiri. 
[TL Note: Meningkatkan koefisien dalam Hukum Engel berarti kalian lebih miskin atau menggunakan pengeluaran lebih untuk makan. https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Engel ]

“Lebih baik kau akhiri makanmu untuk sekarang. Itu tidak baik untuk tubuhmu jika makan terlalu banyak. Nanti sore aku akan memberimu makan lagi.”
“Ya. Tapi itu sangat enak.”
“Sekarang, aku akan memberikan perawatan medis pada matamu.”
“Menggunakan healing magic lagi?”
“Yup. Akan tetapi, ini sedikit berbeda dari sebelum-nya. Sekarang tutup matamu”

Aku buka Menu dan memilih [Hawk Eyes]. Kemudian sekarang, aku ingin tahu bagaimana hasilnya?



“Sekarang kau bisa membuka matamu.”

Sati membuka matanya yang besar dan indah. Selama beberapa detik tidak ada yang terjadi, tapi tiba-tiba dia membuka matanya lebar-lebar.

“A... A... Ahhh”
“Tutup matamu!”

Ketika perawatan medis dilakukan kepada mata seseorang, mereka akan membiasakan diri sedikit demi sedikit di ruangan yang gelap jika ingatan-ku tidak salah. Aku tutup jendela supaya ruangan menjadi gelap. Karena jendelanya terbuat dari kayu jika aku aku tutup maka cahaya tidak akan masuk, akan tetapi karena siang hari dan cahaya dapat masuk melalui celah-celah jendela sehingga aku masih bisa melihat.

“Bernafaslah dengan perlahan. Tarik nafas, keluarkan, tarik nafas, keluarkan. Kamu sudah tenang?”

Sati mengangguk.

“Sementara tetaplah tutup matamu, hadapkan wajahmu ke bawah. Seperti itu. lalu buka matamu secara perlahan. Apakah kau bisa melihat tanganmu sendiri?”
“Aku bisa melihat. Aku bisa melihat dengan jelas!”
“Baiklah, sekarang coba angka wajahmu secara perlahan.”
“Aku bisa melihat. Aku bisa melihat wajah Masaru-sama! Mataku, sudah sembuh?”
“Benar. Matamu sudah sembuh.”

Pada hakekatnya aku hanya meningkat-kan Hawk Eyes, bagaimanapun akan mustahil untuk dijelaskan jadi kita lupakan saja.

“A, A.... Aku tidak pernah mampu melihat dengan mataku... tidah pernah, uhhh”

Sati terharu sambil meneteskan air mata.

“Tenanglah. Lihat, itu sekarang baik-baik saja.”

Aku tidak tau cara menenangkan-nya, tapi untuk saat ini seharus-nya aku memberitahu bahwa semuanya baik-baik saja. Aku tidak tau cara menangani seorang gadis yang menangis.


“Uuuuuuu... A-Aku... sekarat kata mereka di sana, uwehhhhhhh”

Kenapa dia putus-asa? Orang botak itu, seharusnya dia tidak mengancam anak perempuan seperti ini.

“Ah, itu akan baik-baik saja. Kau bisa terus hidup disini. Oke?”
“A, A... Aku kecil, tidak ada... bahkan saat di rumah... mereka selalu marah padaku..., bahkan setelah terjual... jika tak seorangpun... mau membeliku... itu, itu kenapa... Aku gembira...”

Sati, sekarang sedang menangis, dia mengatakan padaku sedikit-demi sedikit, bagaimanapun juga, dia sudah melalu banyak penderitaan...

“tidak hanya itu.... bahkan, mataku juga... T-Terima kasih... terima kasih banyak...”
“Yeah, yeah. Aku mengerti. Lihat, kau bisa memakan ini.”

Berkata seperti itu, aku mengeluarkan satu tusuk daging kelinci liar panggang. Sati menerima itu dan sambil terisak, dia mengunyah makanan-nya. Sepertinya aku berhasil. Dia perlahan-lahan menjadi tenang.

“Mulai sekarang, kamu bisa bekerja, bermain dan melakukan apapun secara normal, benar? Hey, apakah kamu punya keinginan jaka matamu sudah sembuh? Apa yang kamu mau, apapun itu?”

Sati berhenti makan lalu melihatku dengan tatapan terkejut. Wajahnya menjadi lembab dengan air mata.

“Apapun?”
“Ya, apapun tak masalah.”

Menurunkan pandangan-nya dia menatap sisa daging panggang di tangan-nya, Sati berkata:

“E-ermmm. A-Aku selalu ingin... memasak, t-tapi, aku tidak berguna... bahkan saat membantu di rumah, karena aku selalu mengacaukan-nya mereka melarangku melakukan itu... Dan, dan...”

Oh sial, dia menangis lagi.

“Aku mengerti, memasak ya?! Baiklah, mulai sekarang bantu aku untuk menyiapkan makan malam!”
“B-Baik. Akan kulakukan yang terbaik. Aku akan membantumu!”
“Lihat, dangingnya masih tersisa, tidak mau? Habiskan saja.”

Sambil melihat Sati memakan makanan-nya, Aku berpikir apa yang akan kulakukan. Meskipun dia berkata ingin memasak, dia mungkin benar-benar tidak berpengalaman. Apa yang bisa dilakukan pemula? Aku bisa menggunakan mie gelas, lalu? Siap dalam 3 menit hanya dengan air panas. Itu bagus dan sangat mudah. Tapi disini, tidak ada mie gelas atu sejenis-nya. Ah, perlukah aku menyuruh-nya masak air? Mari menyuruh-nya menyiapkan teh. Akan menakutkan jika tiba-tiba menyuruh-nya menggunakan pisau.

“Aku berpikir aku bisa menyuhmu memasak air untuk-ku. Aku ingin minum teh.”

Mari kita lihat, dengan panci ini kemudian hanya sedikit kayu, barang-barang ini ditinggalkan penghuni sebelum-nya. Walaupun aku dapat menciptakan air dengan sihir, aku berpikir mulai sekarang persediaan air baik-baik saja. Apa tidak ada ember untuk wadah air atau apa begitu. Akan baik-baik saja menggunakan panci besar ini? Aku akan menyuruh Sati membawa-nya. Ada banyak hal-hal yang perlu untuk dibeli. Persediaan di sini tidak cukup.

“Kau bisa membawa itu? apa tidak masalah?”
“Ya. Aku bisa membawa-nya.”
“Baiklah, kita akan mengambil air dari sumur. Ikuti aku.”

Ketika kita akan keluar rumah, tiba-tiba aku menyadari. Sati belum mengganti pakaian-nya sejak kubawa dari pedagang budak. Dan dia tidak memakai celana dalam. Jika dia tidak mengganti pakaian-nya.

“Tunggu sebentar. Mari kita ganti pakaianmu terlebih dahulu. Lihat, tidakkah kita membeli beberapa pakaian saat kembali ke sini?”

Aku membuat Sati menaruh panci besar-nya selagi aku mengeluarkan dan mengacak-acak pakaian dan celana dalam di atas meja. Apa ini bagus? Aku menyerahkan pakaian one piece yang kupilih dan sebuah celana dalam.

“?!”

Sati telah sepenuhnya telanjang. Setelah menatap-nya terus-menerus untuk sekejap, aku mengumpulkan kesadaran, memalingkan pandanganku dan memberinya pakaian. Seperti dugaan-ku dia benar-benar tidak memakai celana dalam.

“Hey, pakai ini. Juga, tidak baik jika seorang gadis melepaskan pakaian-nya di depan orang lain.”
“Ya. Tapi di sini hanya ada Masaru-sama.”

Sati mengatakan itu sambil mengambil pakaian yang dia terima. Karena hanya sepotong pakaian dan celana dalam, dia selesai berpakaian dengan cepat.

“Ini salah meskipun hanya ada aku. Bukankan itu memalukan?”
“E-errr... Aku, karena aku kecil, kamu tidak menyukai-ku? Tapi, aku mendengar bahwa pria akan gembira jika melihatku telanjang...”

Sati mulai menangis lagi. Siapa itu, siapa orang yang memberitahu informasi itu?

“Tidak tidak, kamu tidak harus menunjukkan-nya padaku.”
“Itu berarti. Kamu sama sekali tidak ada keinginan untuk melihat orang sepertiku telanjang, benar?...”
“Tidak, tunggu sebentar. Bukan seperti itu, Aku ingin melihat.”

Tidak tidak, ini bukan seperti aku ingin melihat. Sekalipun begitu, aku ingin melihat. Apa perlu-ku katakan?

“Jadi, itu seperti. Anak-anak yang melepas pakaian-nya di depan orang lain, ya kan? Bagaimanapun, orang dewasa tidak melepas pakaian-nya di depan orang lain, kenapa begitu? Dalam kasus orang dewasa, mereka tidak akan melepas pakaian kecuali untuk pergi mandi atau di depan orang yang mereka sukai! Jadi jika seseorang sudah dewasa, dia tidak boleh memerlihatkan dirinya telanjang.”
“Baik. Karena aku menyukai Masaru-sama, tidak apa bagiku untuk telanjang?”
[TL Note: Savage... :V]
Kenapa dia mulai menyukai-ku sejak hari pertama?! Perkembangan ini terlalu cepat. Sial, aku harus berpikir. Sekarang saat-nya untuk mengerahkan semua pengetahuan-ku yang kudapat dari anime dan manga! Jika aku memberitahu-nya aku ingin melihat, nampak seperti dia akan dengan seketika melepas pakaian-nya. Jika aku memberitahu-ya aku tidak ingin melihat, dia pasti akan menangis. Selain memberitahu-nya kalau aku ingin melihat, aku juga harus mencegah-nya melapas pakaian-nya!

“Aku akan senang jika melihat Sati telanjang. Ah, ah, kamu tidak perlu memperlihatkan-nya padaku. Kamu tidak perlu telanjang jika aku tidak menyuruhmu. Kecuai ketika aku mengatakan aku ingin melihat, pastikan kau hanya melepas pakaian-mu saat tidak ada orang melihatmu.”

Wajah Sati kini nampak sedih.

“Tidak, aku ingin melihat. Ketika nanti sudah waktunya aku ingin kau menunjukan-nya padaku! Hey, untuk sekarang kita harus masak, iya kan? Kita akan mengambil air dari luar.”
“Itu benar, memasak.”

Aku suruh Sati membawa panci besar dan kita pergi keluar. Kenyataan-nya, dalam situasi membingungkan ini orang akan dalam situasi canggung.

“Ok, ini sumur-nya. Sekarang ambil air-nya”

Aku memberikan instruksi sambil berpura-pura tenang. Sati bekerja keras untuk menarik keluar ember berisi air dari sumur. Dengan suara wosh, dia menuangkan air dari ember ke panci besar.

“Baiklah, kemudian kita kembali ke rumah. apa itu berat? Kau bisa membawa itu?”
“Aku bisa melakukan-nya”

Dengan ‘hae-ho’ dia berjalan sambil membawa itu. Aku ingat apa yang dikatakan pedagang budak kalau dia kuat itu benar. Aku membukakan pintu untuk Sati yang kedua tangan-nya memegang panci dan kita masuk. Dia menuangkan air ke dalam teko dan menaruhnya di atas tungku. Kemudian dia meletakkan kayu bakar.

“Untuk api, bagaimana cara orang normal menyalakan-nya?”
“mereka menggunakan batu pematik.”

Aku mengerti. Ketika aku berpikir akan menggunakan sihir, Sati berjongkok dan menggeledah.

“Dapat satu”

Membalas ‘ya’ dia memperlihatkan-nya padaku. Pemilik sebelumnya meninggalkan-nya di belakang?

“kau bisa menyalakan api?”
“Aku akan mencobanya.”

Sambil duduk dia membenturkan batu pematik. Hanya untuk memasak air ini terlalu merepotkan. Bahkan meskipun menggunakan sihir akan memakan waktu 10 detik untuk menyalakan api. Perlukah kita mengutamakan makan di luar...? Segera, api kecil mulai menyala. Kemampuan-nya hebat. Sebelumnya aku telah melihat dari TV, membutuhkan waktu 30 menit untuk menyalakan api. Bara api dari kayu bakar mulai membesar. Sati melihat air di dalam pot dengan ekspresi serius. Airnya tidak akan mendidih ke arahnya, tapi aku merasakan hal buruk dari tatapan-nya. Aku menghentikan tangan-nya saat dia dengan santai mencoba mencelupkan jarinya ke dalam air.

“jangan gunakan jarumu untuk memastikan suhu air. Jika sudah mendidih, itu akan mengeluarkan gelembung. Lihat itu.”
“Ah, gelembung! Gelembung-nya keluar!”

Kekuatan pemanasan dari tungku ini sangat kuat. Atau perlu kubilang, untuk memasak air yang sedikit kita terlalu banyak memasukan kayu bakar. Dengan seketika itu mendidih.

“Baiklah, kemudian letakkan teko-nya di sini. Mari siapkan daun teh-nya”

Di sini tidak ada tempat untuk meletakkan teko, tidak apakah meletakkan-nya secara langsung? Teko ini sedikit berjelaga, mejanya mungkin akan sedikit kotor. Mari nanti gunakan ‘Cleanup’. Tidak, perlukah aku serahkan ini kepada Sati? Dia nampak sangat ingin bekerja. 
[TL Note: Berjelaga (JELAGA) adalah bekas hitam yang ada di bawah panci, jelaga sering muncul saat masak di kompor kayu. https://kbbi.web.id/jelaga ]
Aku meletakkan jepitan Teh Magi di dalam kain, mengikat-nya hingga menyerupai kantong menggunakan tali kemudian dimasukan ke dalam air panas. Ini adalah kantong teh yang sederhana. Sati dengan tenang melihat. Aku ingin Sati menuangkan Teh Magi dan meminum-nya. Yeah, ide bagus. Ketika pertama kali mencoba-nya ini terasa aneh, ketika aku sudah terbiasa dengan ini, tidak ada bedanya dengan minum teh dari Jepang. Ketika aku menyuruh Sati mencobanya dia membuat ekspresi yang aneh.



“ini disebut Teh Magi. Teh ini dapat mengembalikan sedikit Magic Power peminum-nya.”
Aku menjelaskan-nya sambil menuangkan teh yang tersisa ke dalam cangkir. Itu hanya air panas. Tentu saja itu tidak bisa disebut memasak, tapi kemudian jika dia menambahkan bahan-bahan  bisakah dia membuat sesuatu seperti sup, bisakah?

“Kemudian, kau bisa merapikan apa yang tersisa?”
“I-Iya.”

Sati membawa cangkir dan teko ke bak cuci dapur. Tentu saja tidak ada persediaan air. Dia menggunakan air yang ada di panci besar dan mencuci menggunakan tangan-nya. Biar kupikir dulu, karena tidak ada sesuatu yang seperti spons, kemudian mereka menggunakan sesuatu seperti sikat gosokan? Setelah itu dia meletekkan-nya di atas bak cuci, di sana tidak ada ember atau sesuatu seperti itu. di sana ada kain lap, lap piring atau deterjen? Jika tidak ada, itu akan merepotkan jika membuat gorengan. Panci yang digunakan untuk menggoreng dengan banyak minyak atau sesuatu. Seperti yang diharapkan, tidak ada kertas tisu bukan? Bagaimana orang-orang di sini melakukan sesuatu? Aku ingat, tidakada restoran yang menjual hal-hal seperti karage atau potongan daging. Aku ingin tahu apakah ada masakan seperi itu? meski aku yakin daging naga yang diolah menjadi karage akan lezat. 
[TL Note: bingung ane nerjemahin paragraf ini, jadi maaf kalau kata-katanya aneh.] 
Sati yang telah selesai mencuci menampilkan wajah dengan senyum lebar melapor padaku dengan ‘Aku menyelesaikan-nya’. Suaranya juga terdengar ceria. Di samping rencana untuk membeli maid untuk mengurus berbagai macam hal, aku merasa aku akan berakhir menjadi orang yang menjaga-nya, sekalipun begitu ini tidak terlalu buruk. Setidak-nya, aku harus belanja. Kita harus mendapatkan banyak hal untuk keperluan sehari-hari.

“Kemudian, Sati. Kita akan pergi berbelanja.”
“Ya, Masaru-sama!”

Mengibaskan ekornya dan tersenyum lebar, Sati terlihat sangat imut. Mulai hari ini, aku akan mulai tinggal dengan gadis ini di rumah ini. Yeah, begini. Kekuatan ini tidak terlalu buruk!





Diberdayakan oleh Blogger.